Investasi Stablecoin: Alternatif Kripto yang Lebih Stabil

Investasi

27 Jul 2025

5 menit

Ditulis oleh: Kevin H

Pattern 1
Article

Hi Sahabat Floq, apakah kamu termasuk orang yang tertarik dengan dunia kripto tapi masih ragu karena takut dengan risiko volatilitas harga yang tinggi? Jika iya, maka kamu perlu mengenal lebih jauh tentang stablecoin. Di tengah fluktuasi tajam yang kerap terjadi pada aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum, stablecoin menawarkan sebuah alternatif investasi kripto yang jauh lebih tenang dan terkendali. 

Stablecoin merupakan jenis aset digital yang dirancang agar memiliki nilai stabil, biasanya dikaitkan atau dipatok langsung dengan mata uang fiat seperti dolar Amerika Serikat (USD). Hal inilah yang membuat stablecoin dianggap sebagai alternatif yang lebih stabil, khususnya untuk kamu yang baru mulai belajar atau mencoba investasi di dunia kripto. 

Apa Itu Stablecoin dan Kenapa Cocok Buat Investasi? 

Investasi stablecoin mulai populer seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap aset digital. Dalam praktiknya, stablecoin didesain untuk meniru nilai mata uang tertentu secara 1:1, dengan tujuan agar tidak mengalami fluktuasi harga liar sebagaimana kripto murni lainnya. Hal ini membuat stablecoin sangat menarik bagi investor yang ingin tetap berada di ranah kripto namun dengan risiko yang lebih rendah

Stablecoin sendiri bisa dikaitkan dengan berbagai jenis aset seperti dolar AS, euro, emas, bahkan kadang-kadang komoditas lain. Pengaitan ini tidak hanya sekadar klaim semata, melainkan didukung oleh cadangan aset yang setara di dunia nyata yang disimpan di bank kustodian terpercaya. Oleh karena itu, stablecoin sering kali digunakan sebagai medium penyimpanan nilai (store of value), alat tukar, maupun jembatan transaksi antar-kripto dalam berbagai platform pertukaran aset digital. 

Beberapa stablecoin populer yang banyak digunakan saat ini antara lain USDT (Tether) dan USDC (USD Coin). Keduanya memiliki volume transaksi tinggi, adopsi luas di berbagai platform, serta mendukung berbagai jenis blockchain seperti Ethereum dan BNB Chain. Nilai 1 USDT, misalnya, hampir selalu setara dengan 1 dolar AS karena dikaitkan langsung dengan cadangan mata uang fiat. 

Kelebihan Investasi Stablecoin untuk Pemula 

Minim Risiko Volatilitas 

Dalam dunia investasi kripto, volatilitas adalah hal yang sangat umum terjadi. Harga Bitcoin bisa naik 10% dalam sehari, namun bisa juga turun dalam jumlah yang sama dalam waktu singkat. Hal inilah yang membuat banyak pemula merasa cemas atau bahkan enggan memulai. Nah, inilah peran utama stablecoin: memberikan tempat yang lebih stabil di tengah volatlitas pasar. 

Karena nilainya relatif tetap dan tidak mudah terguncang oleh berita pasar atau spekulasi, stablecoin sangat cocok bagi pemula yang ingin mempelajari sistem kripto tanpa harus menghadapi risiko kerugian nilai yang besar. Misalnya, saat pasar sedang dalam tren menurun (bearish), banyak investor yang memindahkan dana mereka ke stablecoin untuk menghindari kerugian lebih lanjut sambil menunggu waktu terbaik untuk masuk kembali ke pasar. 

Simpan Dana Tanpa Harus Tarik ke Bank 

Keunggulan lainnya adalah kamu bisa menyimpan dana dalam bentuk stablecoin di wallet pribadi atau exchange tanpa perlu menarik kembali ke rekening bank. Ini tentu menghemat waktu, biaya transaksi, dan memudahkan kamu dalam mengatur strategi investasi jangka pendek maupun jangka panjang. Stablecoin juga sangat bermanfaat dalam strategi rebalancing portofolio karena bisa langsung digunakan untuk membeli aset kripto lain kapan saja tanpa harus menunggu konversi dari mata uang fiat. 

Jenis-Jenis Stablecoin yang Perlu Kamu Pahami 

Stablecoin Berbasis Fiat 

Jenis stablecoin ini paling umum dan paling mudah dipahami. Stablecoin berbasis fiat didukung oleh cadangan mata uang fiat seperti dolar AS atau euro yang disimpan di bank kustodian. Artinya, setiap stablecoin yang beredar dijamin memiliki dukungan aset riil yang setara nilainya. 

Contoh paling populer adalah USDT dan USDC, yang masing-masing memiliki nilai 1:1 dengan dolar AS. Karena transparansi dan kestabilannya, banyak platform kripto besar yang menggunakan jenis stablecoin ini sebagai alat tukar utama. 

Stablecoin Berbasis Kripto 

Stablecoin jenis ini didukung oleh aset kripto seperti Ethereum atau Bitcoin sebagai jaminan. Salah satu contoh terbaiknya adalah DAI, yang dikelola oleh protokol MakerDAO. Untuk menghasilkan 100 DAI, seseorang harus menyetor ETH senilai lebih dari 100 dolar ke dalam sistem sebagai jaminan. Ini disebut over-collateralization atau jaminan berlebih, untuk mengantisipasi volatilitas harga dari aset yang mendukungnya. 

Kelebihannya adalah lebih desentralisasi dan tidak tergantung pihak ketiga seperti bank. Namun, karena nilai jaminannya bergantung pada harga kripto yang mendasari, risiko tetap ada jika pasar mengalami penurunan harga tajam. 

Stablecoin Algoritmik 

Jenis ini berbeda dari dua sebelumnya karena tidak didukung aset fisik atau kripto tertentu. Sebaliknya, stablecoin algoritmik mengandalkan sistem algoritma dan smart contract untuk menjaga kestabilan nilai. Mekanisme ini bekerja dengan cara mengontrol suplai stablecoin di pasar berdasarkan permintaan dan penawaran. 

Namun, jenis ini dinilai masih eksperimental dan cenderung rentan, seperti yang terlihat pada kegagalan proyek TerraUSD (UST) yang kehilangan patokan nilainya terhadap dolar. Oleh karena itu, Sahabat Floq sebaiknya berhati-hati jika ingin mencoba stablecoin jenis ini. 

Strategi Investasi Stablecoin yang Bisa Kamu Coba 

Jika kamu ingin mulai investasi stablecoin, ada beberapa pendekatan strategi yang bisa kamu terapkan untuk memaksimalkan potensi return namun tetap menjaga kestabilan asetmu. Pertama, lakukan diversifikasi dengan tidak hanya memegang satu jenis stablecoin. Misalnya, kamu bisa membagi alokasi antara USDT, USDC, dan DAI agar lebih terlindungi dari potensi masalah yang mungkin terjadi pada satu stablecoin tertentu. 

Kedua, manfaatkan platform yang terpercaya untuk melakukan staking atau lending. Pastikan platform tersebut memiliki audit keamanan yang baik, sudah terdaftar secara legal, dan memiliki likuiditas yang tinggi. Hindari menyimpan stablecoin di platform yang tidak dikenal atau tidak diaudit karena risiko kehilangan aset bisa lebih besar. 

Ketiga, gunakan stablecoin untuk strategi Dollar-Cost Averaging (DCA), yaitu membeli aset kripto lain secara bertahap dengan jumlah tetap setiap periode. Ini sangat cocok dilakukan saat pasar kripto sedang mengalami penurunan karena bisa menurunkan harga rata-rata pembelian. 

Risiko Investasi Stablecoin yang Harus Diwaspadai 

Meskipun relatif stabil, stablecoin tetap memiliki risiko yang perlu kamu perhatikan. Salah satu risiko utamanya adalah sentralisasi, khususnya pada stablecoin berbasis fiat. Karena dikendalikan oleh institusi tertentu, aset kamu bisa saja dibekukan jika terjadi permasalahan hukum atau jika pihak regulator mengambil tindakan terhadap perusahaan penerbit stablecoin. 

Selain itu, beberapa stablecoin belum sepenuhnya transparan terkait cadangan aset mereka. Sebagai contoh, Tether (USDT) pernah mendapat kritik karena tidak melakukan audit penuh terhadap dana cadangannya, yang memunculkan kekhawatiran mengenai likuiditas. 

Ada juga risiko teknis seperti peretasan platform exchange tempat kamu menyimpan stablecoin. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa menggunakan dompet kripto non-kustodian agar kendali atas aset sepenuhnya ada di tanganmu. 

Stablecoin Sebagai Investasi Kripto yang Stabil 

Jadi, Sahabat Floq, buat kamu yang masih baru dalam dunia aset digital dan ingin menghindari risiko besar dari fluktuasi harga, investasi stablecoin bisa menjadi pilihan untuk kamu pertimbangkan. Stabilitas nilainya, kemudahan penggunaan, serta minimnya risiko menjadikan stablecoin sebagai fondasi yang kuat sebelum kamu melangkah ke aset kripto yang lebih kompleks.  

Ingatlah untuk selalu riset, pilih platform terpercaya, dan tetap bijak dalam mengelola portofolio kamu. Dunia kripto memang penuh peluang, tapi juga memerlukan kehati-hatian. Dengan stablecoin, kamu bisa mulai dengan langkah yang lebih terstruktur dan penuh keyakinan. 

Kalau kamu udah siap mulai investasi stablecoin dengan cara yang praktis dan mudah, saatnya kamu pakai aplikasi yang bisa jadi partner andalan kamu di dunia kripto. Di Floq, kamu bisa beli stablecoin seperti USDT, USDC, dan DAI dengan mudah, simpan asetmu dengan aman, dan nikmati berbagai fitur yang bantu kamu kelola strategi investasi tanpa stres.

Yuk, download aplikasi Floq sekarang dan mulai investasimu dari yang paling stabil dan tetap tenang menghadapi volatilitas pasar kripto. 

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Loading...
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device