Hi Sahabat Floq, kalau kamu ingin naik level dalam dunia trading kripto, maka kamu wajib memahami dua strategi utama dalam futures trading, yaitu long dan short. Keduanya bukan hanya istilah keren di kalangan trader profesional, tapi merupakan strategi dasar yang bisa membantu kamu mendapatkan cuan, baik di pasar naik maupun turun.
Banyak pemula hanya mengenal strategi beli dan simpan (HODL), tapi di dunia derivatif seperti perpetual futures, kamu bisa lebih fleksibel: menghasilkan keuntungan saat harga naik atau saat harga turun. Di sinilah strategi long dan short memainkan peran krusial.
Artikel ini akan membimbing kamu memahami secara menyeluruh konsep long dan short, bagaimana cara menggunakannya, serta cara membaca pasar agar bisa menentukan posisi yang paling tepat.
Pengertian Dasar untuk Futures Trading
Long dalam crypto futures berarti kamu memperkirakan harga akan naik. Jadi, kamu membeli kontrak dengan harapan bahwa nantinya kamu bisa menjualnya di harga yang lebih tinggi dan mengambil selisih keuntungannya.
Sebaliknya, short berarti kamu memperkirakan harga akan turun. Dalam strategi ini, kamu meminjam aset, menjualnya saat ini, lalu membelinya kembali nanti saat harganya lebih rendah. Selisih itulah yang menjadi keuntunganmu.
Sahabat Floq, dalam kontrak perpetual futures yang disediakan oleh platform-plastofrm besar, kamu tidak benar-benar membeli atau menjual aset kripto secara fisik. Yang kamu lakukan adalah memperdagangkan kontrak berdasarkan harga aset tersebut. Inilah yang membuat strategi long dan short jadi sangat fleksibel, cocok untuk kondisi pasar apa pun.
Kapan Harus Long dan Kapan Harus Short di Crypto Futures?
Menentukan kapan harus membuka posisi long atau short tidak semudah melempar koin, Sahabat Floq. Dibutuhkan analisis teknikal, pemahaman sentimen pasar, dan kesabaran dalam membaca momentum.
Kamu sebaiknya long saat:
- Harga berada di area support kuat
- Indikator teknikal (seperti RSI atau MACD) menunjukkan sinyal pembalikan ke atas
- Ada sentimen positif yang bisa mendorong harga naik (misalnya berita ETF Bitcoin, peningkatan volume trading)
Sedangkan kamu bisa short saat:
- Harga sudah menyentuh resistance atau mulai overbought
- Ada divergensi bearish pada grafik
- Sentimen pasar sedang negatif, misalnya terjadi FUD (fear, uncertainty, doubt) besar
Namun, jangan pernah membuka posisi hanya berdasarkan perasaan atau FOMO. Futures trading melibatkan leverage, jadi keputusan emosional bisa membuat akunmu kena likuidasi lebih cepat dari yang kamu kira.
Risiko dan Keuntungan dari Posisi Long dan Short Crypto
Setiap strategi dalam futures memiliki risiko yang tidak bisa dianggap remeh, terutama karena adanya leverage. Leverage memungkinkan kamu membuka posisi besar dengan modal kecil, tapi juga memperbesar risiko kerugian jika analisismu salah.
Saat kamu membuka posisi long, risiko utamamu terjadi jika harga malah turun dari harga masukmu. Jika penurunan itu signifikan dan margin kamu tipis, maka posisi bisa terkena likuidasi.
Begitu pula saat kamu membuka short position, risiko muncul ketika harga justru naik tajam. Banyak trader yang terlalu percaya diri membuka posisi short besar saat Bitcoin mengalami reli parabolik dan akhirnya kehilangan dana karena gagal mengantisipasi lonjakan.
Tapi di sisi lain, keuntungannya luar biasa. Strategi long dan short crypto memungkinkan kamu menghasilkan profit dari volatilitas pasar, tak peduli apakah pasar sedang bullish atau bearish. Dengan manajemen risiko yang baik dan analisis yang tajam, kamu bisa memanfaatkan kedua arah pergerakan harga.
Cara Membuka dan Mengelola Posisi Long dan Short di Platform Futures
Untuk mulai menggunakan strategi ini, kamu bisa masuk ke exchange crypto yang menyediakan fitur futures, kamu akan menemukan opsi untuk memilih long (Buy) atau short (Sell) dengan leverage tertentu.
Misalnya, kamu memilih leverage 10x dan membuka posisi long di harga Bitcoin $60.000 dengan modal $100. Itu artinya, kamu mengontrol kontrak senilai $1.000. Jika harga Bitcoin naik menjadi $61.000, kamu bisa meraih keuntungan 10%, atau $100. Tapi, jika harga turun menjadi $59.000, maka kerugianmu juga 10%, yang bisa menghabiskan seluruh margin dan membuatmu liquidated.
Sahabat Floq, pengelolaan risiko adalah segalanya. Pastikan kamu selalu menggunakan fitur stop-loss, dan pertimbangkan juga untuk mengatur take-profit. Jangan serakah. Di dunia futures, disiplin jauh lebih penting dari sekadar prediksi harga.
Selain itu, selalu periksa funding rate dan open interest sebelum membuka posisi. Funding rate bisa memengaruhi biaya harian kamu, sedangkan open interest memberi gambaran tentang minat pasar terhadap posisi long atau short, dan untuk memantau semua ini dengan lebih praktis serta mendapatkan insight real-time, kamu bisa langsung download aplikasi Floq yang dirancang khusus untuk bantu trader seperti kamu mengambil keputusan yang lebih cerdas.
Contoh Skenario Long dan Short di Crypto Futures
Agar lebih mudah dipahami, mari kita ambil contoh sederhana. Bayangkan kamu melihat grafik Ethereum (ETH) yang sedang turun dan kamu yakin bahwa ETH akan lanjut melemah. Kamu pun membuka posisi short di harga $3.000.
Beberapa hari kemudian, ETH turun menjadi $2.800. Kalau kamu menggunakan leverage 10x, dan margin kamu $200, maka kontrakmu senilai $2.000. Penurunan $200 dari ETH (6.67%) berarti kamu mendapatkan keuntungan $133.4, atau hampir 67% dari margin awalmu.
Sekarang sebaliknya. Kamu melihat ada sentimen positif dari berita pengembangan Ethereum 2.0. Kamu pun membuka posisi long di harga $3.000 dan ETH naik ke $3.300. Keuntunganmu, dengan asumsi margin dan leverage yang sama, adalah $300 atau 150% dari modal awal.
Contoh ini menggambarkan bahwa dengan analisis dan eksekusi yang tepat, strategi long dan short bisa memberikan peluang profit yang jauh lebih besar daripada spot trading biasa.
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Strategi Long dan Short
Sahabat Floq, banyak trader pemula terjebak pada kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari. Salah satunya adalah terlalu cepat membuka posisi tanpa konfirmasi yang jelas dari indikator teknikal.
Kesalahan lain adalah overleverage, alias menggunakan leverage terlalu tinggi tanpa pertimbangan margin. Ini sering terjadi karena keinginan untuk “cepat kaya”, padahal realitasnya, leverage tinggi juga berarti risiko lebih besar.
Selain itu, tidak menggunakan stop-loss adalah kesalahan klasik yang bisa menghancurkan portofolio dalam satu malam. Apapun posisi yang kamu ambil, jangan pernah merasa aman tanpa proteksi.
Dan terakhir, jangan terpancing euforia atau panik pasar. Saat semua orang bilang “Bitcoin pasti naik” atau “Ethereum bakal crash”, selalu kembalilah ke analisis dan logika kamu. Futures bukan tempat untuk ikut-ikutan.
Strategi Long dan Short sebagai Kunci Penguasaan Futures Market
Long dan short crypto adalah dua strategi paling mendasar namun sangat powerful dalam futures trading. Dengan pemahaman yang matang dan praktik yang konsisten, kamu bisa menjadikan strategi ini sebagai senjata utama dalam menghadapi volatilitas pasar kripto yang ekstrem.
Ingat, disiplin, manajemen risiko, dan logika analitis adalah tiga pilar utama dalam menjalankan strategi futures. Jangan takut untuk belajar dari kesalahan, karena setiap posisi yang kalah bisa menjadi pelajaran paling berharga untuk posisi menang di masa depan.
Sahabat Floq, sekarang giliran kamu untuk mulai mengasah kemampuan dan menjadikan futures trading sebagai bagian dari perjalanan kripto kamu. Dunia crypto penuh peluang, asal kamu paham cara mainnya, dan kamu bisa mulai dengan belajar lebih dalam di Floq Academy.