Menggunakan Fibonacci Retracement dalam Analisa Teknikal Kripto

Strategi

27 Jul 2025

5 menit

Ditulis oleh: Kevin H

Pattern 1
Article

Hi Sahabat Floq, bagi kamu yang sudah mulai menjelajahi dunia trading kripto, pasti mulai menyadari bahwa pergerakan harga di pasar ini bisa berubah sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit. Terkadang, harga melonjak tajam, lalu tiba-tiba berbalik arah dan jatuh. Hal ini membuat banyak trader merasa kebingungan dan akhirnya hanya mengandalkan insting saat mengambil keputusan. Padahal, dalam dunia trading, insting saja tidak cukup. Dibutuhkan strategi dan alat bantu yang tepat untuk menganalisa pergerakan harga secara objektif. 

Salah satu alat teknikal yang banyak digunakan oleh trader profesional dan terbukti cukup efektif adalah Fibonacci Retracement. Alat ini bukan hanya sekadar garis di chart, tetapi bisa membantu kamu mengenali area support dan resistance tersembunyi yang sering kali menjadi titik pembalikan harga. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara menyeluruh tentang apa itu Fibonacci Retracement, bagaimana cara menggunakannya dengan benar, serta contoh implementasinya di pasar kripto. 

Apa itu Fibonacci Retracement dalam Trading Kripto?

Fibonacci Retracement merupakan alat bantu dalam analisa teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi level pembalikan harga atau retracement setelah terjadi pergerakan tren yang signifikan. Alat ini didasarkan pada deret angka Fibonacci, sebuah urutan angka matematis yang ditemukan oleh Leonardo Fibonacci. Dalam konteks trading, angka-angka yang paling sering digunakan adalah 23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, dan 78.6%. 

Level-level ini dipercaya menjadi titik penting karena banyak trader di seluruh dunia memperhatikan level tersebut. Dengan demikian, semakin banyak pelaku pasar yang melihat level yang sama, maka akan terbentuk semacam efek psikologis kolektif yang memperkuat kemungkinan harga akan bereaksi di area tersebut. Inilah sebabnya mengapa Fibonacci Retracement menjadi sangat relevan, terutama dalam menganalisa potensi pembalikan arah harga. 

Cara Menggambar Fibonacci Retracement dengan Benar 

Menggunakan Fibonacci tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Banyak trader pemula yang mengalami kerugian karena tidak memahami bagaimana cara menggambar garis retracement dengan tepat. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi titik tertinggi dan terendah dari sebuah tren. Dalam tren naik, kamu harus menarik garis dari titik terendah (swing low) ke titik tertinggi (swing high). Sebaliknya, dalam tren turun, garis ditarik dari swing high ke swing low. 

Sebagai contoh sederhana, apabila harga Bitcoin mengalami kenaikan dari $25.000 ke $30.000, maka kamu dapat menarik garis Fibonacci dari titik $25.000 ke $30.000. Level-level retracement kemudian akan muncul di antara kedua titik tersebut. Biasanya, harga akan melakukan koreksi dan menguji salah satu level seperti 38.2% atau 61.8% sebelum melanjutkan tren sebelumnya. 

Namun, tidak cukup hanya menggambar garis saja. Kamu juga harus memilih timeframe yang sesuai dengan gaya trading kamu. Jika kamu adalah day trader yang aktif melakukan transaksi harian, maka timeframe satu jam atau empat jam bisa menjadi pilihan yang tepat. Sementara jika kamu seorang swing trader yang lebih suka menahan posisi dalam hitungan hari atau minggu, maka timeframe harian atau mingguan akan lebih relevan untuk dianalisis. 

Menentukan Titik Entry dan Exit dengan Fibonacci Retracement 

Setelah berhasil menggambar Fibonacci Retracement dengan benar, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana cara menggunakan level tersebut untuk menentukan waktu masuk dan keluar pasar. Strategi umum yang sering digunakan adalah memanfaatkan level retracement sebagai titik entry. Dalam tren naik, harga yang mengalami koreksi dan menyentuh level 38.2% atau 61.8% biasanya memiliki kecenderungan untuk memantul dan kembali naik. Inilah saat yang tepat bagi kamu untuk membuka posisi beli (buy). 

Untuk menentukan target keuntungan atau exit point, kamu bisa mengacu pada level harga sebelumnya (level 0%) atau menggunakan perhitungan lanjutan seperti Fibonacci Extension untuk menemukan level yang lebih jauh, seperti 161.8%. Sementara itu, dalam hal pengelolaan risiko, sangat disarankan untuk menetapkan stop loss sedikit di bawah level 78.6%. Level ini dianggap sebagai batas terakhir retracement sebelum tren dianggap telah berubah arah sepenuhnya. 

Kombinasi Fibonacci dengan Indikator Teknikal Lain 

Meskipun Fibonacci Retracement merupakan alat yang cukup kuat, tidak disarankan untuk mengandalkannya secara tunggal. Kombinasikan Fibonacci dengan indikator teknikal lainnya untuk mendapatkan sinyal yang lebih akurat dan terpercaya. Misalnya, kamu bisa menggunakan indikator Moving Average (MA) untuk mengonfirmasi level support atau resistance. Jika garis MA 50 atau MA 200 bertemu dengan salah satu level Fibonacci, maka area tersebut menjadi zona teknikal yang sangat kuat dan layak diperhatikan. 

Selain itu, kamu juga bisa menggabungkan Fibonacci dengan indikator Relative Strength Index (RSI). Ketika harga menyentuh level 61.8% dan RSI menunjukkan kondisi oversold, maka kemungkinan besar akan terjadi pembalikan arah. Ditambah lagi, jika di area tersebut muncul pola candlestick tertentu seperti hammer, bullish engulfing, atau doji, maka sinyal pembalikan akan semakin kuat. 

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Fibonacci Retracement 

Sebagus apa pun alat teknikal yang digunakan, hasilnya tetap akan kurang maksimal jika penggunaannya tidak tepat. Salah satu kesalahan paling umum adalah menggambar garis Fibonacci secara terbalik. Banyak trader pemula yang menarik garis dari atas ke bawah padahal trennya sedang naik, atau sebaliknya. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan dalam menentukan titik entry dan exit yang berujung pada kerugian. 

Kesalahan lainnya adalah menggunakan Fibonacci saat pasar sedang dalam kondisi sideways atau tanpa tren yang jelas. Alat ini bekerja paling efektif saat ada tren yang kuat, baik naik maupun turun. Jika diterapkan dalam kondisi pasar yang datar, maka level-level yang muncul cenderung membingungkan dan tidak memberikan sinyal yang valid. 

Selain itu, ada juga kecenderungan untuk langsung mengambil posisi begitu harga menyentuh level Fibonacci tanpa menunggu konfirmasi tambahan. Padahal, konfirmasi seperti pola candlestick atau sinyal dari indikator lain sangat penting untuk memperkuat keputusan. 

Contoh Penggunaan Fibonacci Retracement dalam Analisa Kripto 

Sebagai ilustrasi nyata, bayangkan kamu sedang menganalisa pergerakan harga Ethereum (ETH) yang sebelumnya mengalami kenaikan dari $1.500 ke $2.000. Setelah mencapai puncak di $2.000, harga mulai mengalami koreksi dan turun ke sekitar $1.700. Ketika kamu menggambar Fibonacci dari titik $1.500 ke $2.000, level 61.8% muncul di sekitar $1.700. Ternyata, di level tersebut muncul pola candlestick bullish engulfing, dan indikator RSI juga menunjukkan bahwa harga berada di area oversold. 

Kondisi ini memberikan konfirmasi yang cukup kuat bahwa harga berpotensi untuk kembali naik. Kamu bisa membuka posisi beli dengan target kembali ke $2.000, dan menetapkan stop loss di sekitar $1.650 untuk mengelola risiko. 

Tips Tambahan bagi Sahabat Floq 

Sebelum kamu menerapkan strategi Fibonacci di akun trading nyata, sangat disarankan untuk melakukan backtest terlebih dahulu. Gunakan data historis untuk menguji apakah strategi kamu konsisten menghasilkan sinyal yang akurat. Selain itu, manfaatkan akun demo untuk berlatih dan membangun kepercayaan diri tanpa harus menanggung risiko finansial. 

Ingatlah bahwa keserakahan sering kali menjadi musuh utama dalam trading. Oleh karena itu, selalu terapkan manajemen risiko yang ketat dan jangan terlalu agresif dalam menentukan ukuran posisi. Trading yang sukses bukanlah tentang menghasilkan profit besar dalam waktu singkat, melainkan tentang menjaga konsistensi dalam jangka panjang. 

Jadikan Fibonacci Retracement Sebagai Senjata Analisa yang Andal 

Fibonacci Retracement bukanlah alat ajaib yang bisa menjamin keuntungan setiap saat, namun ketika digunakan dengan benar dan dikombinasikan dengan analisa teknikal lainnya, alat ini dapat menjadi komponen penting dalam strategi trading kamu. Kunci keberhasilan terletak pada disiplin, kesabaran, dan kemampuan membaca sinyal pasar dengan objektif. 

Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk menjadikan Fibonacci Retracement sebagai bagian dari toolkit analisa kamu. Latih terus penggunaannya, evaluasi hasilnya, dan jadikan pengalaman sebagai guru terbaik. Seiring berjalannya waktu, kamu akan semakin percaya diri dalam mengidentifikasi peluang dan mengelola risiko dengan lebih cermat. 

Supaya analisa kamu makin tajam dan strategi Fibonacci bisa dipakai maksimal, kamu butuh platform trading yang support banget buat bantu kamu baca market dengan jelas. Di Floq, kamu bisa akses chart interaktif, pasang alarm harga, dan manfaatkan fitur-fitur penting yang bikin proses trading jadi lebih praktis dan terarah. Cocok banget buat kamu yang lagi belajar teknikal tapi tetap pengin hasil yang realistis. 

Yuk, download aplikasi Floq sekarang dan mulai trading kripto dengan strategi yang lebih presisi, praktis, dan meningkatkan potensi cuan!

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Loading...
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device