Hardware Wallet vs Software Wallet: Mana yang Lebih Aman?

Teknologi

26 Sep 2025

5 menit

Ditulis oleh: Kevin H

Pattern 1
Article

Hi Sahabat Floq, dalam dunia aset kripto yang terus berkembang dengan cepat, memilih dompet digital (crypto wallet) yang tepat merupakan langkah krusial demi menjaga keamanan dan keberlanjutan penyimpanan aset digital. Baik bagi pengguna pemula yang baru memasuki dunia kripto maupun pengguna menengah yang sudah terbiasa dengan transaksi harian, pemilihan wallet bisa sangat menentukan pengalaman serta tingkat perlindungan terhadap aset yang dimiliki. 

Meskipun baik hardware wallet maupun software wallet memiliki fungsi utama yang sama, yaitu menyimpan aset kripto dan memungkinkan pengguna mengelola transaksi secara mandiri, perbedaan dalam teknologi, metode penyimpanan private key, serta keterhubungan dengan jaringan internet membuat keduanya menawarkan kelebihan dan tantangan yang berbeda. Artikel ini akan membahas perbandingan secara menyeluruh dari berbagai aspek, mulai dari keamanan, kenyamanan penggunaan, risiko, hingga fleksibilitas keduanya dalam ekosistem kripto. 

 

Apa Itu Hardware Wallet dan Bagaimana Cara Kerjanya 

Hardware wallet adalah perangkat keras yang dirancang secara khusus untuk menyimpan private key atau kunci pribadi pengguna secara offline. Dalam dunia kripto, private key berfungsi sebagai identitas otentik untuk mengakses dan memindahkan aset digital, menjadikannya salah satu elemen paling sensitif dalam sistem blockchain. 

Perangkat ini biasanya berbentuk kecil, mirip USB flash drive, dan hanya aktif ketika terhubung dengan perangkat lain seperti komputer atau ponsel melalui kabel USB atau koneksi Bluetooth. Ketika pengguna ingin melakukan transaksi, mereka akan memasukkan detail transaksi melalui software wallet yang kompatibel, lalu mengirimkannya ke hardware wallet untuk proses penandatanganan digital. Karena proses ini dilakukan secara lokal di dalam perangkat, private key tidak pernah terekspos ke sistem operasi atau jaringan internet. 

Keamanan utama dari hardware wallet terletak pada sistem isolasi yang disebut "air-gapped", yakni private key tidak pernah keluar dari perangkat atau terhubung langsung ke internet. Hal ini meminimalkan risiko serangan dari malware, keylogger, ataupun phishing yang menyasar perangkat lunak. 

Contoh perangkat populer di kategori ini adalah Ledger Nano X, Trezor Model T, dan SafePal S1. Ketiga merek ini dikenal memiliki reputasi baik dalam komunitas kripto karena menyediakan fitur keamanan tingkat tinggi seperti chip terenkripsi dan proteksi PIN. 

 

Software Wallet: Fleksibilitas dan Risiko yang Melekat 

Di sisi lain, software wallet adalah aplikasi digital yang bisa diinstal di berbagai perangkat, baik itu komputer, smartphone, atau dalam bentuk ekstensi browser. Software wallet seperti MetaMask, Trust Wallet, dan Exodus merupakan pilihan populer di kalangan pengguna aktif karena kemudahan instalasi dan fleksibilitas dalam mengakses berbagai layanan di jaringan blockchain. 

Software wallet menyimpan private key dalam bentuk file terenkripsi yang disimpan secara lokal di perangkat pengguna. Karena wallet ini selalu terhubung ke jaringan internet saat digunakan, potensi serangan siber menjadi lebih tinggi. Risiko seperti phishing, malware, serta eksploitasi dari ekstensi browser yang tidak aman merupakan ancaman nyata, terutama bagi pengguna yang belum terbiasa dengan praktik keamanan digital. 

Namun demikian, software wallet menawarkan keunggulan berupa kenyamanan dan efisiensi. Misalnya, pengguna dapat langsung terhubung dengan berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), melakukan transaksi token, atau mengelola NFT tanpa memerlukan perangkat tambahan—dan untuk membantu kamu memantau aktivitas aset secara real-time dengan lebih mudah, kamu bisa download aplikasi Floq yang sudah tersedia gratis di smartphone.

Beberapa software wallet juga menyediakan fitur pemulihan dengan seed phrase 12–24 kata. Meskipun berguna, penyimpanan seed phrase ini sering kali menjadi titik lemah apabila tidak disimpan dengan cara yang aman dan offline. Risiko akan meningkat apabila seed phrase disimpan dalam layanan cloud tanpa enkripsi atau dibiarkan dalam format digital yang mudah diakses oleh pihak tidak bertanggung jawab. 

 

Keamanan: Hardware Wallet Unggul dalam Perlindungan Aset 

Dalam hal keamanan, hardware wallet sering dianggap sebagai standar emas karena tingkat perlindungannya yang lebih tinggi. Keunggulan ini sangat penting, terutama bagi pengguna yang menyimpan aset dalam jumlah besar atau memiliki strategi penyimpanan jangka panjang. 

Hardware wallet mengisolasi seluruh aktivitas kriptografi di dalam perangkat itu sendiri, tanpa mengekspos private key ke sistem operasi yang digunakan. Bahkan jika komputer atau ponsel pengguna terinfeksi malware atau spyware, private key tetap aman karena proses penandatanganan transaksi dilakukan sepenuhnya di dalam perangkat hardware tersebut. 

Sebaliknya, meskipun software wallet menyediakan berbagai lapisan perlindungan seperti PIN, enkripsi lokal, dan otentikasi dua faktor, tingkat keamanannya sangat bergantung pada perangkat dan kebiasaan pengguna. Mengakses situs tidak aman, menginstal aplikasi yang mencurigakan, atau menyimpan seed phrase di tempat tidak terenkripsi bisa meningkatkan risiko kehilangan akses terhadap wallet. 

Untuk pengguna yang memiliki eksposur besar terhadap pasar kripto, hardware wallet menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan, meskipun penggunaan sehari-hari mungkin memerlukan sedikit waktu dan perangkat tambahan. 

 

Pengalaman Pengguna: Software Wallet Lebih Praktis untuk Aktivitas Harian 

Dari perspektif kenyamanan dan mobilitas, software wallet memiliki keunggulan yang sulit disaingi. Fleksibilitas dalam penggunaan memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi kapan saja dan dari mana saja tanpa memerlukan perangkat fisik tambahan. Hal ini penting, terutama dalam konteks partisipasi dalam pasar DeFi, NFT, atau aktivitas staking yang memerlukan konektivitas tinggi dan eksekusi cepat. 

Namun, kenyamanan ini datang dengan tantangan. Karena perangkat selalu online, pengguna harus lebih waspada terhadap phishing link, ekstensi palsu, dan berbagai jenis rekayasa sosial digital lainnya. Dalam banyak kasus, kehilangan aset terjadi bukan karena kelemahan teknis wallet itu sendiri, tetapi karena kesalahan pengguna dalam mengelola informasi sensitif. 

Hardware wallet, meskipun tidak sepraktis software wallet, justru sangat cocok untuk pengguna yang ingin menyimpan aset tanpa interaksi harian yang intens. Dalam praktiknya, banyak pengguna mengombinasikan keduanya, menggunakan hardware wallet sebagai cold storage dan software wallet untuk keperluan transaksi harian. 

 

Pemulihan dan Backup: Siapa yang Lebih Andal? 

Baik hardware wallet maupun software wallet menggunakan seed phrase sebagai metode utama untuk pemulihan akun. Seed phrase ini menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali akses jika perangkat rusak, hilang, atau ter-reset. Namun, efektivitas metode ini sangat tergantung pada bagaimana pengguna menyimpan seed phrase tersebut. 

Hardware wallet biasanya disertai instruksi khusus untuk menyimpan seed phrase secara fisik, seperti ditulis tangan di atas kertas atau logam tahan api. Tujuannya adalah menghindari penyimpanan digital yang mudah disusupi. Beberapa pengguna bahkan menyimpan seed phrase di tempat tersembunyi atau brankas pribadi. 

Sementara itu, software wallet cenderung memberikan kebebasan lebih, dan tidak semua pengguna menyadari pentingnya menyimpan seed phrase secara offline. Tidak jarang pengguna menyimpannya di layanan cloud, email, atau bahkan mencatatnya di dalam catatan ponsel tanpa enkripsi. Praktik ini membuka peluang besar bagi pihak ketiga yang tidak berwenang untuk mengakses wallet jika informasi tersebut bocor. 

 

Biaya dan Ketersediaan: Investasi atau Pengeluaran? 

Dari segi biaya, hardware wallet memerlukan investasi awal karena perangkat harus dibeli secara terpisah. Harga perangkat bisa bervariasi tergantung merek dan fitur, mulai dari sekitar Rp1 juta hingga lebih dari Rp2 juta. Namun, jika dibandingkan dengan nilai aset yang ingin dilindungi, pengeluaran ini bisa dianggap sebagai langkah preventif dalam menjaga keamanan jangka panjang. 

Sebaliknya, software wallet dapat diunduh secara gratis dan dapat langsung digunakan tanpa biaya tambahan. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi pengguna pemula. Meski begitu, penting untuk memeriksa reputasi, audit keamanan, serta komunitas pengembang dari aplikasi wallet tersebut sebelum digunakan untuk menyimpan aset dalam jumlah besar. 

 

Tingkat Kepercayaan dan Adopsi: Mana yang Lebih Direkomendasikan? 

Dari sisi komunitas kripto dan para profesional keamanan digital, hardware wallet kerap menjadi rekomendasi utama dalam hal penyimpanan aset jangka panjang. Investor institusional, proyek besar, hingga penyedia layanan kustodian kripto sering menggunakan perangkat ini untuk melindungi dana dalam jumlah besar. 

Namun, bukan berarti software wallet tidak memiliki tempat. Dalam ekosistem DeFi, staking, hingga perdagangan NFT, software wallet masih sangat diperlukan. Pengguna yang disiplin menerapkan praktik keamanan tambahan seperti VPN, private browser, dan otentikasi dua langkah tetap bisa menggunakan software wallet dengan risiko yang terkendali. 

 

Mana yang Lebih Aman antara Hardware Wallet dan Software Wallet? 

Pilihan antara hardware wallet dan software wallet bergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna. Jika fokus pengguna adalah keamanan maksimal untuk penyimpanan jangka panjang, maka hardware wallet dapat menjadi solusi terbaik. Sementara bagi mereka yang membutuhkan kemudahan transaksi dan integrasi cepat dengan layanan blockchain, software wallet bisa lebih efisien. 

Sahabat Floq, pemahaman mendalam terhadap cara kerja dan risiko masing-masing wallet merupakan langkah awal yang penting. Dengan informasi yang cukup dan kebiasaan keamanan digital yang baik, kamu dapat mengelola aset kripto dengan lebih percaya diri dan terhindar dari risiko kehilangan yang tidak perlu—dan kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang topik seperti ini, kamu bisa mulai secara gratis di Floq Academy. 

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Loading...
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device