Mengenal Web3 Gaming: Integrasi Blockchain dan Dunia Game

Teknologi

26 Sep 2025

5 menit

Ditulis oleh: Kevin H

Pattern 1
Article

Hi Sahabat Floq, dalam beberapa tahun terakhir, konsep game Web3 mulai menarik perhatian yang cukup luas dari para gamer, penggiat teknologi, hingga komunitas kripto. Integrasi antara teknologi blockchain dan dunia game telah membuka peluang dan pendekatan baru dalam cara kita bermain dan berinteraksi dengan game digital. Bukan hanya sekadar media hiburan, game kini menjadi medium partisipatif yang memungkinkan pemain memiliki bagian dari ekosistem permainan melalui kepemilikan aset digital seperti non-fungible token (NFT) dan token kripto yang berbasis blockchain.

Sebagai Sahabat Floq yang ingin mengenal lebih dalam perkembangan teknologi terkini, mari kita telaah lebih jauh bagaimana Web3 Gaming bekerja, potensi yang dimilikinya, berbagai tantangan yang perlu diperhatikan, serta bagaimana masa depan industri ini dalam lanskap ekonomi digital global. 

Pengertian Game Web3 dan Bedanya dengan Game Tradisional 

Game Web3 adalah jenis permainan digital yang dibangun dengan memanfaatkan infrastruktur blockchain. Teknologi ini memberikan struktur desentralisasi dalam sistem permainan, memungkinkan kepemilikan penuh terhadap aset yang diperoleh dalam game. Aset digital tersebut bisa berupa token kripto, item langka, atau karakter unik yang direpresentasikan dalam bentuk NFT dan disimpan dalam dompet digital pengguna. 

Berbeda dengan game tradisional yang cenderung bersifat sentralistik dan dikendalikan sepenuhnya oleh pengembang, game Web3 menawarkan kontrol lebih besar kepada para pemain. Dalam game tradisional, pemain hanya menyewa atau menggunakan item dalam game tanpa kepemilikan sebenarnya, sementara dalam Web3, pemain benar-benar memiliki aset tersebut dan dapat memperjualbelikannya di luar platform game. 

Misalnya, saat kamu mendapatkan item langka dalam sebuah game Web3, item tersebut berbentuk NFT yang bisa diperdagangkan di pasar blockchain seperti OpenSea atau Magic Eden. Hal ini menciptakan peluang transaksi antar pemain yang sebelumnya tidak mungkin terjadi dalam sistem game tradisional. 

Selain itu, banyak game Web3 mengadopsi model Play-to-Earn (P2E), di mana pemain bisa mendapatkan token kripto berdasarkan aktivitas atau pencapaian mereka dalam game. Dengan pendekatan ini, pemain tidak hanya menjadi pengguna akhir, tetapi juga bagian dari sistem ekonomi dalam game tersebut. 

Cara Kerja Web3 Gaming dalam Menghasilkan Pendapatan 

Untuk memahami bagaimana Web3 Gaming menciptakan peluang pendapatan bagi pemain, berikut adalah beberapa skema dan fitur umum yang digunakan dalam ekosistem ini: 

Model Play-to-Earn (P2E) 

Model Play-to-Earn menjadi ciri khas utama dalam game Web3. Pemain dapat memperoleh token kripto dari berbagai aktivitas seperti menyelesaikan misi, memenangkan pertempuran, atau mengembangkan karakter tertentu. Token-token ini kemudian dapat ditransaksikan di platform exchange yang mendukung aset tersebut. 

Contohnya, dalam game seperti Axie Infinity, pemain dapat mengumpulkan token SLP (Smooth Love Potion) sebagai hasil dari permainan. Token ini sebelumnya memiliki nilai pasar yang cukup tinggi dan diperdagangkan secara aktif. Meski kini nilainya mengalami penyesuaian karena berbagai faktor ekonomi dalam game, konsep dasarnya tetap menjadi referensi penting dalam Web3 Gaming. 

Kepemilikan NFT 

Di dalam game Web3, berbagai item seperti senjata, karakter, kendaraan, atau bahkan lahan virtual, direpresentasikan dalam bentuk NFT. Aset ini disimpan di dompet kripto milik pemain dan bersifat unik, artinya setiap item memiliki identitas digital yang tidak bisa diduplikasi. 

Jika pemain memiliki NFT yang langka atau memiliki peran penting dalam gameplay, maka aset tersebut berpotensi dihargai lebih tinggi oleh pemain lain. Selain menjual NFT, beberapa game memungkinkan pemain untuk menyewakan NFT miliknya, seperti karakter atau perlengkapan tertentu, dan memperoleh komisi dari penyewaan tersebut. 

Staking Token Game 

Beberapa game Web3 juga menawarkan fitur staking, yaitu mengunci token dalam sistem untuk periode tertentu guna mendapatkan imbalan tambahan. Skema ini sering dipandang sebagai cara yang lebih pasif dalam berpartisipasi dalam ekonomi game. 

Namun, perlu dicatat bahwa staking juga mengandung risiko, terutama karena nilai token dapat berfluktuasi. Oleh karena itu, staking perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan pemahaman terhadap proyek game terkait. 

Potensi dan Tantangan dalam Game Web3 

Namun, perlu dicatat bahwa staking juga mengandung risiko, terutama karena nilai token dapat berfluktuasi. Oleh karena itu, staking perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan pemahaman terhadap proyek game terkait, untuk mempermudah analisis risiko serta memantau aset secara real-time, kamu bisa download aplikasi Floq yang dirancang khusus untuk membantu investor dan trader kripto membuat keputusan yang lebih terinformasi.

Potensi Game Web3 

Salah satu daya tarik utama Web3 Gaming adalah transparansi dan desentralisasi yang ditawarkannya. Sistem ini memberi ruang bagi komunitas untuk berkontribusi dalam pengembangan game dan bahkan ikut serta dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme tata kelola (governance) berbasis token. 

Dari sisi pemain, kepemilikan aset digital menciptakan rasa keterlibatan yang lebih mendalam. Selain itu, sistem Web3 memungkinkan insentif yang lebih adil karena distribusi reward tidak lagi terpusat kepada perusahaan, melainkan dialirkan kepada pemain dan komunitas secara langsung. 

Pengembang game juga mendapatkan keuntungan melalui sistem pendanaan alternatif seperti penjualan token atau NFT. Model ini mendukung pengembangan game secara independen, tanpa ketergantungan penuh terhadap investor institusional. 

Tantangan dan Risiko Game Web3 

Meski menjanjikan, Web3 Gaming tidak lepas dari berbagai tantangan serius: 

Pertama, volatilitas harga token menjadi salah satu masalah utama. Nilai token yang digunakan dalam game bisa berubah drastis dalam waktu singkat, sehingga stabilitas ekonomi game menjadi sulit dipertahankan. 

Kedua, banyak game Web3 belum memiliki gameplay yang matang. Fokus pada sisi ekonomi sering kali membuat pengalaman bermain menjadi kurang menarik dibandingkan game konvensional. 

Ketiga, masih minimnya regulasi membuat pengguna rentan terhadap penipuan, peretasan, atau proyek game abal-abal yang tidak memiliki fondasi teknis kuat. 

Terakhir, ketergantungan pada biaya transaksi blockchain, terutama pada jaringan seperti Ethereum, membuat aksesibilitas menjadi kendala. Walau kini sudah hadir solusi Layer 2 untuk mengatasi hal ini, namun belum semua game mengadopsinya. 

Contoh Game Web3 yang Pernah Populer 

Beberapa game sempat menjadi pionir dalam mengenalkan konsep Web3 ke masyarakat luas. Beberapa di antaranya adalah: 

Axie Infinity 
Game ini memperkenalkan model Play-to-Earn secara luas. Pemain mengoleksi Axie (karakter berbasis NFT), bertarung, dan mendapatkan token SLP. Walau sempat booming, saat ini Axie tengah berusaha membangun ulang ekosistem ekonominya. 

The Sandbox dan Decentraland 
Keduanya adalah platform berbasis metaverse di mana pengguna bisa membeli lahan virtual dan membangun aset di dalamnya. Pendapatan bisa diperoleh dari aktivitas seperti menyewakan lahan, membuat pengalaman virtual, hingga menggelar acara digital. 

Illuvium 
Game RPG ini mencoba memadukan kualitas grafis tinggi dengan sistem blockchain. Pemain menjelajahi dunia terbuka dan bertarung secara otomatis sambil mendapatkan imbalan dalam bentuk token ILV. 

Masa Depan Web3 Gaming: Apakah Masih Layak untuk Diperhatikan? 

Meskipun tren Web3 Gaming sempat mengalami penurunan minat pasca hype awal, teknologi yang mendasarinya masih memiliki potensi besar dalam membentuk cara baru dalam bermain dan berpartisipasi di dunia digital. 

Banyak pengembang kini mulai menggabungkan pendekatan Free-to-Play dengan Play-and-Earn agar tidak membebani pemain baru dengan biaya awal yang tinggi. Model ini juga lebih inklusif dan mendukung adopsi yang lebih luas. 

Perkembangan teknologi blockchain, khususnya solusi Layer 2 seperti ImmutableX dan Arbitrum, telah membantu mengatasi hambatan teknis yang sebelumnya menjadi masalah besar, seperti biaya gas yang tinggi dan kecepatan transaksi yang rendah. 

Dengan semakin matangnya ekosistem, serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya gameplay yang menarik dan ekonomi game yang berkelanjutan, besar kemungkinan bahwa Web3 Gaming akan terus berkembang dan menemukan format terbaiknya. 

Web3 Gaming Bukan Sekedar Tren 

Sahabat Floq, dari pembahasan di atas kita dapat melihat bahwa Web3 Gaming adalah inovasi yang mencoba menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan. Ia menawarkan transparansi, kepemilikan digital, dan partisipasi komunitas dalam satu ekosistem yang dinamis. 

Meskipun potensi mendapatkan pendapatan dari Web3 Gaming memang ada, penting untuk menyadari bahwa sistem ini masih dalam tahap pengembangan dan belum sepenuhnya stabil. Oleh karena itu, pendekatan yang bijak dan penuh kehati-hatian sangat diperlukan bagi siapa pun yang ingin terlibat di dalamnya, baik sebagai pemain, kolektor aset, maupun penikmat teknologi. 

Dengan terus mengamati perkembangan teknologi, memperdalam pengetahuan, dan menjaga sikap kritis terhadap tren yang ada, kita semua bisa lebih siap menghadapi masa depan digital yang semakin kompleks dan terdesentralisasi, kamu bisa mulai dengan belajar lebih dalam secara gratis melalui materi edukatif di Floq Academy.

Disclaimer: Seluruh informasi yang disampaikan disusun oleh mitra industri dengan tujuan memberikan edukasi kepada pembaca. Kami menyarankan Anda untuk melakukan riset secara mandiri dan mempertimbangkan dengan matang sebelum melakukan transaksi.

Loading...
Blur 2

Belajar, Investasi, dan Tumbuh Bersama Kami

Jadilah bagian dari FLOQ. Mulai perjalanan investasimu dengan platform terpercaya dari hari pertama.

Google PlayApp Store
Blur 2Blur 2Device